Review Flappy Bird: Game Mobile untuk Gamer Hardcore!

flappy bird
Entah apa yang membuat seekor burung menjadi sebuah objek yang menarik untuk dieksploitasi, terutama di industri game. Satu yang pasti, meramu sedikit desain di sisi warna dan bentuk, tidak sedikit game casual dan mobile yang berhasil mencapai kesuksesan luar biasa karena format seperti ini. Salah satu contoh yang paling valid? Game besutan Rovio – Angry Birds. Berhasil terunduh ratusan juta kali lintas platform, dari beragam seri yang dipenuhi dengan tema dan gimmick, Angry Birds tumbuh menjadi fenomena yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Popularitas yang bahkan membuatnya sukses tidak hanya di produk gamenya sendiri, tetapi juga merchandise-merchandise fisik di pasaran. Siapa yang menyangka, “burung” kesuksesan ini ternyata menghinggapi sebuah game lain yang baru tumbuh menjadi fenomena. Benar sekali, kita tengah membicarakan Flappy Bird.
Ia mungkin tidak menawarkan permainan warna, desain karakter, atau mekanisme gameplay seperti Angry Birds, namun popularitas yang berhasil dicapai oleh Flappy Bird hanya dalam hitungan hari sejak perilisannya di iOS App Store dan Google Play terhitung unik. Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game, yang secara kasat mata tidak terlihat menggoda ini? Mengapa banyak gamer casual yang mengembangkan hubungan cinta – benci dengan game casual yang satu ini? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Jangan Tertipu “Bentuk”

Sebuah burung yang tidak bisa terbang stabil, namun bersikeras bergerak melewati serangkaian rintangan sulit? inilah ini Flappy Bird.
Sebuah burung yang tidak bisa terbang stabil, namun bersikeras bergerak melewati serangkaian rintangan sulit? inilah Flappy Bird.
Tidak ada yang menarik sama sekali, ini mungkin kata pertama yang meluncur ketika pertama kali Anda melihat Flappy Bird berjalan di perangkat Android atau iOS. Tidak seperti sebagian besar game mobile, se-casual apapun yang masih membawa sedikit elemen cerita lewat serangkaian cut-scene atau animasi pendek, Flappy Bird hadir lugas. Tidak ada instruksi berbelit yang harus Anda hadapi, bukan karena sang developer dari Vietnam – Nguyen Ha Dong yang pemalas, tetapi karena memang dasarnya game ini tidak menawarkan permainan yang berbelit. Anda hanyalah seekor burung aneh yang tidak bisa terbang.
Dengan bentuk bibir aneh dan warna beragam yang hadir secara acak setiap kali Anda mengulang permainan, Flappy bird hadir dengan mekanik dan misi yang super sederhana. Misi? Game casual yang satu ini memang tidak memiliki hadir. Anda hanya diminta untuk bergerak melewati sebanyak mungkin palang yang melintang di sepanjang jalur, dengan hanya meninggalkan sedikit celah di antaranya. Sesuai dengan judulnya, burung yang Anda gunakan ini bukanlah burung yang cukup pintar untuk menggunakan sayapnya secara sempurna. Anda harus melakukan tap untuk membantu burung ini mengepakkan sayap satu kali. Pertarungan melawan gravitasi pun dimulai.
Dengan kecenderungan sang burung yang akan jatuh dengan kecepatan tinggi, cara terbaik untuk melewati setiap celah rintangan adalah dengan memprediksi seberapa banyak Anda harus melakukan tap untuk mendapatkan ketinggian yang sesuai. Terdengar mudah? Tunggu dulu! Terlepas dari semua kesederhanaan yang memang meninggalkan kesan game mobile yang kentara, hanya gamer-gamer hardcore saja yang mungkin akan tahan memainkan game yang satu ini!

Kombinasi Mario Bros + Silver Surfer

Melakukan tapping kecil untuk membuat burung aneh mengepakkan sayap kecilnya dan bergerak sedikit melawan gravitasi, Flappy Bird memang mengusung mekanik gameplay yang familiar.
Melakukan tapping kecil untuk membuat burung aneh mengepakkan sayap kecilnya dan bergerak sedikit melawan gravitasi, Flappy Bird memang mengusung mekanik gameplay yang familiar.
Mekaniknya sendiri mirip dengan level dalam air Mario Bros klasik.
Mekaniknya sendiri mirip dengan level dalam air Mario Bros klasik.
Jika harus dibandingkan, tampak jelas ide gameplay Flappy Bird memang meminjam salah satu stage dalam laut Mario Bros NES yang terhitung ikonik di masa lalu. Dengan ciri mekanik sama dimana Anda harus bergerak pelan untuk melawan gravitasi yang secara konsisten mendorong Anda ke bawah sembari menghindari setiap rintangan yang ada, desain karakternya sendiri bahkan mirip dengan “Cheep Cheep” – karakter ikan dari franchise utama Nintendo ini. Satu-satunya yang membedakan Flappy Bird mungkin tingkat kesulitannya yang sama sekali tidak mengenal kata kompromi.
Berbeda dengan game-game klasik yang mungkin bisa Anda pelajari karena desain level yang konsisten, Flappy Bird hadir dengan konsep rintangan acak yang terus berubah, menawarkan kesulitan yang unik setiap kali Anda memainkan game ini berulang kali. Walaupun secara visual dan mekanik, ia tampil menyerupai Mario, namun jika kita hendak menyimpulkan sensasi seperti apa yang ia tawarkan, kami tidak akan segan untuk menyebutnya sebagai suksesor dari salah satu game klasik tersulit – Silver Surfer yang sempat dirilis di NES. Konsep dimana kegagalan menjadi hal yang “tertunda”, dan tidak bisa dihindari.
Tidak ada celah untuk kesalahan sekecil apapun. Teledor bergerak satu piksel saja, dan Anda akan tewas begitu saja.
Tidak ada celah untuk kesalahan sekecil apapun. Teledor bergerak satu piksel saja, dan Anda akan tewas begitu saja.

Apa yang membuat Silver Surfer begitu terkenal di masa lalu? Semua gamer masa lampau tentu ingat bagaimana game ini didesain untuk membunuh karakter utama Anda di tingkat piksel, hal sama yang terjadi dengan Flappy Bird. Tidak ada celah untuk kesalahan sama sekali untuk game mobile yang satu ini. Mengendalikan ketinggian saja sudah merepotkan, namun berhadapan dengan sistem collision “tidak masuk akal” yang akan membunuh Anda dengan hanya bersinggungan satu piksel dengan setiap rintangan menjadi tantangan yang paling utama. Satu piksel saja yang bersentuhan, Anda akan langsung tewas seketika, dan dipaksa untuk mengulang permainan dari awal. Tidak ada sistem item, atau hal apapun yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan kesempatan kedua. Flappy Bird menawarkan gameplay dan tingkat kesulitan selugas itu.

Efek Psikologis yang Unik

Tidak adanya kesempatan kedua sekaligus lingkungan yang siap membunuh Anda jika melakukan sedikit saja kesalahan, bahkan di level piksel sekalipun, memang membuat Flappy Bird menarik. Namun, satu hal yang membuat ia tampil sebagai fenomena baru sekaligus primadona mobile gaming selama beberapa minggu terakhir ini justru terletak pada kemampuannya untuk menimbulkan beragam efek psikologis selama Anda bermain. Satu yang pasti, ini bukanlah tipe game casual “menyenangkan” yang didesain untuk membuat Anda tersenyum, tertawa lebar, dan bahagia. Seperti halnya game-game hardcore di pasaran, Flappy Bird adalah sumber frustrasi yang paling mumpuni, walaupun uniknya, tetapi adiktif di saat yang sama. Sempat mengingatkan kami akan sensasi yang ditawarkan nama besar seperti Dark Souls, misalnya.
Selama menjajal game ini, ada banyak perasaan bercampur aduk dan menjadi pengalaman unik tersendiri. Perasaan pertama adalah kecemasan yang berlebih. Fakta bahwa kesalahan sekecil apapun akan menghabisi nyawa Anda secara instan dan memaksa Anda mengulang permainan dari awal, membuat perasaan cemas yang secara konsisten hadir. Apalagi ketika papan skor mulai menunjukkan angka besar yang mendekati best score Anda. Menariknya lagi? Semakin Anda cemas dan ingin berhati-hati, semakin terbuka peluang Anda melakukan kesalahan dan tewas. Kedua, frustrasi. Tidak kata “menang” di Flappy Bird, hanya kegagalan yang tertunda. Oleh karena itu, kematian menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun bayangkan, apa yang Anda rasakan, jika sebuah hal yang sudah Anda kerjakan dengan super hati-hati dan penuh konsentrasi, ternyata harus hancur berantakan karena kesalahan bodoh yang seharusnya tidak terjadi? Marah atau frustrasi tentu saja menjadi respon yang paling masuk akal. Sensasi inilah yang akan Anda temukan secara berulang-ulang, di setiap permainan Flappy Bird ini.
Namun ketika Anda berhasil mengalahkan skor terbaik Anda sendiri, ada sensasi yang ketiga yang selalu hadir – kepuasan. Ada perasaan puas tersendiri ketika Anda berhasil mencetak puluhan angka yang diketahui banyak orang, bukan perkara yang mudah. Dan yang keempat? Adiktif. Terlepas dari tingkat kesulitan yang ia tawarkan, Flappy Bird mampu menarik Anda untuk terus menjajal game ini berulang kali, berusaha menyelesaikan sebuah misi personal yang sebenarnya tidak diminta oleh sang developer.
Yeay! Kami pribadi akhirnya berhasil mencapai angka skor 43..
Yeay! Kami pribadi akhirnya berhasil mencapai angka skor 43..
yang dengan mudah ditundukkan oleht emang kantor lain yang dengan mudah mencapai skor yang lebih fantastis. Membuat Anda bertanya-tanya soal dedikasi seperti apa yang harus dicurahkan.
yang dengan mudah ditundukkan oleh salah satu teman kantor lain yang berhasil mencapai skor fantastis. Membuat Anda bertanya-tanya soal dedikasi seperti apa yang harus dicurahkan.
Apalagi ketika Anda “berkompetisi” melawan teman-teman kantor atau sekolah Anda yang secara menakjubkan, selalu mampu mencapai skor yang luar biasa. Lalu Anda mulai berpikir, kok mereka bisa? Apa strateginya? Berapa waktu yang mereka habiskan? Apa yang sebenarnya terjadi? Kekuatan iblis seperti apa yang mereka bayar dengan jiwa mereka untuk bisa mencapai level konsentrasi seperti ini? Semua pertanyaan ini kemudian mendorong Anda untuk kembali memainkan Flappy Bird, hanya untuk menemukan satu fakta sama yang terus berulang-ulang hadir: you just sucks at this game..

Kesimpulan

flappy-bird-logo-jagatplay
Tidak ada alasan untuk tidak menjajal Flappy Bird, sebenarnya. Tidak hanya untuk sekedar ikut sebuah gelombang tren yang tengah menyebar di seluruh dunia, namun untuk mencicipi sebuah pengalaman gaming klasik yang lugas. Sebuah game yang tidak menawarkan kompleksitas apapun, menantang, namun di sisi lain – adiktif.
Sebuah game mobile untuk gamer hardcore, kesimpulan yang satu ini tampaknya tidak berlebihan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Flappy Bird. Jangan tertipu dengan tampilan 16 bit penuh warnanya yang mungkin meninggalkan kesan sebuah game anak-anak menyenangkan, atau sekedar klon baru untuk Angry Birds. Walaupun mengusung sistem permainan yang super sederhana, fakta bahwa game ini tidak menyediakan sedikit pun ruang untuk kesalahan yang harus Anda bayar mahal dengan nyawa justru membuatnya menarik di mata para gamer yang memang haus akan tantangan. Mekanik yang terasa familiar, namun di sisi lain, tidak mudah dikuasai begitu saja membuatnya kian mudah “dinikmati”. Uniknya lagi, semua formula ini terhitung berhasil menawarkan beragam sensasi dan efek psikologis. Marah, frustrasi, namun juga mampu memicu rasa puas tersendiri? Flappy Bird menyediakan semua hal tersebut.
Tidak ada alasan untuk tidak menjajal Flappy Bird, sebenarnya. Tidak hanya untuk sekedar ikut sebuah gelombang tren yang tengah menyebar di seluruh dunia, namun untuk mencicipi sebuah pengalaman gaming klasik yang lugas. Sebuah game yang tidak menawarkan kompleksitas apapun, menantang, namun di sisi lain – adiktif. Perpaduan unik yang cukup untuk membuat gamer yang sudah menjajalnya terpecah menjadi dua kelompok: mereka yang giat berjuang menempuh skor setinggi mungkin dan mereka yang bahkan sudah menghapus game ini sejak 2 menit permainan. Atau Anda termasuk kelompok ketiga, yang membenci game ini, namun terus memainkannya di setiap kesempatan luang yang ada.
Flappy Bird tersedia gratis untuk platform Android dan iOS, dengan ukuran size installer yang terhitung kecil.

Bagaimana dengan Anda sendiri yang sudah menjajal game yang satu ini? Berapa skor yang sudah berhasil Anda telurkan? Jangan ragu untuk sedikit menyombongkan skor legit Anda di bagian bawah komen artikel review yang satu ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Last of Us – Left Behind: Bermain dengan Emosi!

Review Transformers – Fall of Cybertron: Lebih Epik, Lebih Keren!

Review Double Dragon Neon: Si Seri Klasik Kini Kembali!